Jumat, 26 Desember 2014

Dua Terobosan Teknologi Kesehatan Kini Hadir di RS Abdi Waluyo Jakarta

Vemale.com - Teknologi yang semakin canggih juga sangat membantu dalam bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan teknologi, proses pengobatan dan terapi juga lebih mudah. Begitu juga dengan RS Abdi Waluyo Jakarta yang menjadi rumah sakit pertama di Indonesia yang menawarkan sebuah teknologi scan baru dari GE Healthcare dan CT Scanner terbaru.
“Di RS Abdi Waluyo, kami berkomitmen untuk selalu memberikan perawatan terbaik bagi pasien kami dengan menggunakan teknologi medis paling inovatif di dunia guna mendukung para dokter dalam melakukan diagnosa penyakit dengan lebih cepat di dalam pelayanan pasien yang semakin baik,” demikian kata Dr. Sutrisno Tono Subagio, Direktur di RS Abdi Waluyo. “Penambahan teknologi di rumah sakit ini akan memungkinkan kami untuk menawarkan kenyamanan sambil terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien.”
MRI Ramah-Pasien
Teknologi revolusioner GE yang secara dramatis mengubah pengalaman pasien selama pemeriksaan neurologi dengan MRI telah hadir di rumah sakit Abdi Waluyo. Teknologi ini menjawab salah satu tantangan paling signifikan dalam memastikan kenyamanan pasien, yaitu suara bising berlebihan selama pemeriksaan MRI. Scanner MRI konvensional dapat menghasilkan suara lebih dari 110 desibel, setara dengan suara konser musik rock dan memerlukan alat pelindung telinga. Teknologi baru yang di kembangkan oleh GE Healthcare ini dirancang untuk mengurangi kebisingan scanner MRI ke level seperti suara latar. Pasien dan keluarganya selama pemeriksaan neurologi dengan MRI di RS Abdi Waluyo akan merasa jauh lebih rileks, bahkan selama proses scan keluarga yang menemani dapat bercakap cakap, memberikan tingkat kenyamanan yang lebih baik selama pemeriksaan MRI berlangsung.
Sebuah Revolusi dalam CT Imaging
RS Abdi Waluyo juga mengumumkan pemesanan CT, teknologi terkini dari GE Healthcare yang memungkinkan dokter untuk melakukan diagnosa terhadap kondisi pasien yang paling sulit sekalipun. Sistem ini, yang merupakan pesanan pertama di Asia Pasifik, memiliki fitur terbaru Teknologi Dosis Pintar (Smart Dose Technology) yang dirancang untuk membantu dokter mendapatkan gambar berkualitas tinggi dengan dosis radiasi yang lebih rendah. Teknologi ini berkontribusi untuk membantu diagnosa yang lebih akurat dan paparan radiasi yang lebih rendah kepada pasien selama pemeriksaan rutin maupun pemeriksaan lanjutan.
Untuk pertama kalinya dalam teknologi CT Scan, teknologi ini juga memiliki gabungan fitur dari scanning area yang luas dengan jangkauan scan yang cukup luas untuk melakukan scan jantung hanya dalam satu denyut, gambar baik dan jelas serta scanning kecepatan tinggi. Hal ini berarti pasien akan menyelesaikan pemeriksaan CT Scan mereka lebih cepat, akurat dan dengan dosis radiasi yang rendah.
Saat ini, lebih dari 1,5 juta CT scan dilakukan setiap tahun di Indonesia dengan nilai klinis yang luar biasa. Namun, pemeriksaan CT Scan jantung masih menghadapi tantangan terutama bagi pasien yang memiliki detak jantung tinggi, implan logam, atau pasien yang memiliki rasa takut yang tinggi saat diperiksa. Sistem CT yang baru ini mampu mengatasi tantangan tersebut dengan melakukan rekonstruksi gambar yang seakan-akan menghentikan gerak jantung dalam satu detak jantung, mengurangi artefak logam, dan menawarkan kemungkinan pemeriksaan CT scan yang bebas sedasi terutama pada pemeriksaan anak-anak. Sistem ini juga memberikan manfaat lebih bagi kelompok pasien yang sensitif, seperti pasien gagal ginjal, trauma, atau stroke.
RS Abdi Waluyo adalah rumah sakit pertama di Asia Pasifik yang memiliki teknologi terobosan baru ini secara bersamaan. Untuk CT Scanner terbaru rencananya akan dipasang di Abdi Waluyo hingga akhir tahun ini. Sedangkan alat MRI sudah beroperasi pada bulan Agustus 2014.
Dengan adanya terobosan teknologi yang semakin canggih ini Ladies, diharapkan RS Abdi Waluyo dapat memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik bagi para pasiennya.

Kemajuan Teknologi Kedokteran

Kemajuan di zaman sekarang berbanding lurus dengan adanya kemajuan teknologi, di dalam perkembangannya teknologi saat ini memang untuk kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia. Bermacam – macam teknologi dikembangkan oleh manusia mulai dari yang  hemat energi,ramah lingkungan hingga dalam bidang kesehatan manusia.
Tidak bisa dihindari lagi, bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan berperan besar dalam meningkatkan layanan kesehatan warga dunia termasuk di Indonesia. Penggunaan TIK dalam dunia kesehatan semakin meningkat dan mudah dengan adanya Teknologi kedokteran terhadap kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Kemajuan Teknologi Kedokteran terhadap Kulitas Layanan Kesehatan di Indonesia mempunyai banyak kemajuan di bidang teknologi khususnya kedokteran,dibawah ini merupakan Teknologi-teknologi yang telah sedikitnya berkembang di indonesia,agar kemajuan teknologi kedokteran ini bisa mendapatakan kualitas layanan kesehatan untuk indonesia,berikut perkembanganya :
Alat ini adalah alat yang di fungsikan atau di gunakan untuk mendeteksi denyut nadi jantung produk kesehatan ini memiliki berat 33 gram, alat ini berasal dari jepang dan telah berkembang di jepang awal desember tahun 2009 lalu,alat ini bisa dikoneksikan menggunakan kabel USB dan mempunyai layer ekstra yang dapat menyimpan atau merekam data hasil pemindaian.semoga ini bisa menjadi alat para dokter untuk bekerja dengan tekun, tak pernah lelah untuk belajar dan tak pernah bosan melayani para pasiennya. Karena tentu saja, teknologi akan menjadi teman yang baik yang menunjang pekerjaannya di masa mendatang.
Fungsi alat ini juga masih sama alat ini biasanya juga di gunakan untuk mendeteksi tekanan darah dari pasien.parameter yang ada di hemodinamik itu tampil berada di dalam monitor.
Di bidang kedokteran siapa yang tidak mengerti dengan alat yang satu ini.alat ini di fungsikan sebagai pembedahan tulang  yang terbuat dar teknologi dengan adnya GPS (Global Positioning System). Teknologi ini disebut Computer Assisted Surgery (CAS). Yang merupakan suatu prosedur penggunaan sistem komputer dalam operasi guna memberikan navigasi terhadap ahli bedah.Agar para ahli bedah  mengetahui sistem tulang yang terdapat di dalam tubuh manusia dengan alat ini.
Robot,siapa yang tidak mengenal robot anak-anak hingga orang dewasa pun mengerti apa itu robot,tapi robot yang satu ini bukan sembarang robot.Robot yang di gunakan layaknya Dokter yang memeriksa pasien dengan stetoskop,ahli bukan.Robot ini bisa memeriksa seluruh bagian tubuh pasien.
Bagi anak yang menginjak remaja biasanya tak lupa untuk di sunat agar menjadi baligh.Biasanya ada sedikit anak yang tak suka sakit,maka dari itu dokter menciptakan sebuah teknologi laser guna untuk mekhitankan/menyunatkan anak tersebut tanpa rasa sakit yaitu dengan menggunakan teknologi alat ini yang berfungsi mencegah pendarah dari darah anak yang sunat tersebut.
alat penghancur jarum suntik ini sudah pasti untuk di gunakan menghancurkan jarum suntik yang biasanya dimana suntik itu tidak terpakai lagi.Agar jarum ini tidak dipakai lagi,sehingga jarum suntik ini dapat megurangi resiko adanya penyakit yang menular seperti HIV Aids,Hepatitis B,dll.Alat ini bisa juga dijadikan alat proteksi bagi kesehatan yang biasanya berhubungan langsung dengan pasien terinfeksi penyakit menular.

Teknologi dalam kesehatan mempunyai peran yang sangat penting,di atas tadi adalah hanya sebagian kecil alat-alat yang di gunakan di bidang kedokteran terutama dalam memberikan kualitas atau mutu pelayanan kesehatan di Rumah Sakit. Seiring dengan perkembangan teknologi dan informasi seakan telah membuat standar baru yang harus di penuhi. Hal tersebut membuat dokter dan perawat di Indonesia menjadi tertantang untuk terus mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi.

Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Bidang Kesehatan

Perkembangan teknologi computer (informasi) yang begitu pesat telah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan. Meskipun dunia kesehatan (dan medis) merupakan bidang yang bersifat information-intensive, akan tetapi adopsi teknologi komputer relatif tertinggal. Sebagai contoh, ketika transaksi finansial secara elektronik sudah menjadi salah satu prosedur standar dalam dunia perbankan, sebagian besar rumah sakit di Indonesia baru dalam tahap perencanaan pengembangan billing system. Meskipun rumah sakit dikenal sebagai organisasi yang padat modal-padat karya, tetapi investasi teknologi informasi masih merupakan bagian kecil. Di AS, negara yang relatif maju baik dari sisi anggaran kesehatan maupun teknologi informasi komputer, rumah sakit rata-rata hanya menginvestasinya 2% untuk teknologi informasi.

          Di sisi yang lain, masyarakat menyadari bahwa teknologi komputer merupakan salah satu tool penting dalam peradaban manusia untuk mengatasi (sebagian) masalah derasnya arus informasi. Teknologi informasi dan komunikasi komputer saat ini adalah bagian penting dalam manajemen informasi. Di dunia medis, dengan perkembangan pengetahuan yang begitu cepat (kurang lebih 750.000 artikel terbaru di jurnal kedokteran dipublikasikan tiap tahun), dokter akan cepat tertinggal jika tidak memanfaatkan berbagai tool untuk mengudapte perkembangan terbaru. Selain memiliki potensi dalam memfilter data dan mengolah menjadi informasi, TI mampu menyimpannya dengan jumlah kapasitas jauh lebih banyak dari cara-cara manual. Konvergensi dengan teknologi komunikasi juga memungkinkan data kesehatan di-share secara mudah dan cepat.

Disamping itu, teknologi memiliki karakteristik perkembangan yang sangat cepat. Setiap dua tahun, akan muncul produk baru dengan kemampuan pengolahan yang dua kali lebih cepat dan kapasitas penyimpanan dua kali lebih besar serta berbagai aplikasi inovatif terbaru. Dengan berbagai potensinya ini, adalah naif apabila manajemen informasi kesehatan di rumah sakit tidak memberikan perhatian istimewa. Artikel ini secara khusus akan membahas perkembangan teknologi informasi untuk mendukung manajemen rekam medis secara lebih efektif dan efisien. Tulisan ini akan dimulai dengan berbagai contoh aplikasi teknologi informasi, faktor yang mempengaruhi keberhasilan serta refleksi bagi komunitas rekam medis.
Komputer banyak berperan membantu di dunia kesehatan antara lain :
- adminstrasi
- obat-obatan
- penyakit → diagnostik, terapi, perawatan (monitoring status pasien)
- Penelitian
          Pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) komputer, atau yang biasa disebut sebagai e-Health, tengah mendapat banyak perhatian dunia. Terutama disebabkan oleh janji dan peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Tulisan ini mencoba mengulas bagaimana sebenarnya e-Health tersebut dan bagaimana implikasi teknologi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan. Pengertian e-Health sendiri secara luas dapat bermakna bidang pengetahuan baru yang merupakan persilangan dari informasi medis, kesehatan public, dan usaha, berkaitan dengan jasa pelayanan dan informasi kesehatan yang dipertukarkan atau ditingkatkan melalui saluran internet dan teknologi berkaitan dengannya (Gunter Eysenbach, J Med Internet Res 2001; 3(2): e20).

          Dalam pengertian lebih luas, e-Health dapat diartikan sebagai tidak hanya pengembangan teknologi pelayanan kesehatan, namun juga mencakup pengembangan sikap, perilaku, komitmen, dan tata cara berpikir untuk mengembangkan pelayanan kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Mengapa e-Health perlu dilaksanakan?

Di seluruh dunia, terjadi peningkatan biaya pelayanan kesehatan. Banyak orang tidak mendapat kesempatan bagi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Catatan kesehatan yang masih mengandalkan dokumen kertas banyak menimbulkan kesalahan dan mengurangi produktivitas layanan.

         Walau demikian, patut diakui terdapat juga kenaikan pelayanan kesehatan di masyarakat, yang memberikan peluang kehidupan yang lebih baik, namun juga berarti terdapatkan golongan masyarakat manula (manusia usia lanjut) yang lebih besar. Pada umumnya manula juga memerlukan layanan kesehatan yang lebih besar dibandingkan usia produktif.
Bagi pemerintah di tingkat lokal maupun pusat juga mendapat tantangan untuk menanggulangi meningkatkan biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan akses dan kualitas pelayanan. Selain itu, mereka juga bertanggungjawab terhadap pemantauan kesehatan umum dan kemungkinan penyebaran penyakit menular tertentu.

          Mengembangkan layanan e-Health akan membantu pihak-pihak penyedia layanan kesehatan termasuk pemerintah untuk mencapai hal tersebut di atas. E-Health akan memberikan kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan kolaborasi, pengumpulan dan analisa data kesehatan yang melampaui batasan fisik dan waktu.

          Sebagai contoh, e-Health dapat diterapkan untuk membantu pemerintah mengembangkan program yang membantu dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya saling bertukar infomasi secara elektronik, mengambil data rekam medis pasien kapan dan dimana diperlukan, dan melakukan kolaborasi dengan memberi layanan jasa kesehatan lainnya secara real time melalui internet. Layanan kesehatan seperti ini akan memberikan banyak sekali penghematan dari sisi biaya dokumen dan administrasi layanan dan memberikan keuntungan pemberian keputusan layanan kesehatan yang terbaik kepada pasien dengan lebih cepat.

         Pemberi layanan jasa kesehatan, seperti dokter dan rumah sakit, juga dapat mengembangkan layanan jasa kesehatan berbasis internet. Program Dokter Keluarga yang tengah diperkenalkan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI) misalnya; berupaya untuk mengembangkan konsep dokter sebagai pengelola data kesehatan masyarakat. Tujuan program dokter keluarga adalah memberikan peranan lebih besar kepada dokter untuk menjaga kesehatan masyarakat, ketimbang untuk mengobati. Dengan memanfaatkan basis data kesehatan masyarakat yang dilayaninya, seorang dokter keluarga dapat menentukan program kesehatan apa yang paling tepat untuk masyakarat tersebut. Karena dengan melakukan analisa data kesehatan masyakarat, dapat diketahui pola dan kecenderungan penyakit yang mungkin terjadi dan dapat dilakukan analisa sebab dan akibat. Untuk itulah dalam program dokter keluarga, komputer dikatakan sebagai stetoskop kedua para dokter. Data kesehatan masyarakat dalam kelompok-kelompok kecil dapat dikumpulkan dan dianalisa menjadi data kesehatan masyarakat yang lebih luas untuk mencerminkan pola kesehatan secara regional maupun nasional.

          Peranan komputer dalam mengelola dan melakukan pertukaran data kesehatan melalui internet menjadi sangat vital dalam menyelenggarakan e-Health. Karena data kesehatan tidak hanya berupa teks, bahkan bisa merupakan data gambar, suara, dan multimedia lainnya. Diperlukan komputer yang memiliki kemampuan proses yang tinggi untuk dapat mengolah data yang ada menjadi informasi yang berharga bagi suatu keputusan layanan kesehatan. Komputer dengan multi-inti dan ukuran cache yang besar, seperti yang berbasis pada prosesor Intel Core 2 Duo adalah antara lain yang disarankan sebagai komputer bagi penyedia jasa layanan kesehatan.
Pertukaran jasa layanan kesehatan melalui internet juga harus didukung oleh infrastruktur komunikasi pita lebar. Sekali lagi alasannya karena data yang dipertukarkan tidak hanya berupa teks, tetapi berupa data multimedia.

Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer juga telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa manusia, dan riset di bidang kedokteran. Komputer digunakan untuk mendiagnosis penyakit, menemukan obat yang tepat, serta menganalisis organ tubuh manusia bagian dalam yang sulit dilihat. Teknologi informasi berupa Sistem Computerized Axial Tomography (CAT) berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X. Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari berbagai sudut organ tubuh.

Computerized Axial Tomography
Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT), merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar. Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop radioaktif. Selain itu Nuclear Magnetic Resonance merupakan teknik mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus (pusat atom) dari atom hidrogen.
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu. Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan. Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali logis dari proses-proses biologi. Mesin ini bahkan mampu mengerjakan soal-soal matematik.

Selain e-health, system berbasis kartu cerdas (Smart Card) yang merupakan hasil dari perkembangan teknologi dapat digunakan juru medis untuk mengetahui riwayat penyakit pasien yang datang ke rumah sakit karena dalam kartu tersebut para juru medis dapat mengetahui riwayat penyakit pasien. Bahkan perkembangan teknologi telah menghasilkan sebuah robot yang diciptakan untuk membantu proses operasi pembedahan serta penggunaan computer hasil pencitraan tiga dimensi untuk menunjukkan letak tumor dalam tubuh pasien.

Pada Rumah Sakit modern, komputer digunakan untuk membantu dokter menjalankan tugasnya seperti mendiagnosis penyakit, menghasilkan gambar sinar-X bergerak (CAT – Computer Axial Tomography), membantu orang cacat seperti menghasilkan alat membaca dengan teks khusus bagi orang tuna netra. Selain itu untuk menyimpan riwayat penyakit pasien, penggajian para karyawan RS, mengelola persediaan stock obat-obatan.

Pada akhirnya, pelayanan jasa kesehatan dengan TIK, atau e-Health memerlukan komitmen dari penyelenggara jasa kesehatan untuk melakukan modernisasi dari perangkat dan infrastruktur yang digunakannya. Dalam tahapan awal, memang hal tersebut akan merupakan investasi dari sisi biaya, namun dalam tahapan berkelanjutan, penerapan e-Health akan memberikan keuntungan dari penghematan biaya-biaya.